Rabu, 20 Agustus 2014

Be Your Self

Wahai Sodara
Tidaklah hal yang lebih bagus dari diri kita selain berusaha menjadi diri kita sendiri secara maksimal.
Tidak sedikit orang yang masih tidak percaya diri akan apa adanya yang mereka miliki pada dirinya. Mereka terkadang memiliki terlalu banyak pertimbangan dalam hidupnya. Namun pertimbangan yang mereka pertimbangkan terkadang sesuatu yang tak layak dan tak patut untuk dipertimbangkan.
Saya bahkan sering berpikir untuk menjadi motivator spesialis Peningkatan Rasa Percaya Diri ketika saya melihat ada teman sekelilingku memiliki sifat seperti ini.
Saya ingin menyampaikan sesuatu kepada teman-teman yang masih kurang peDe dengan kondisi dirinya sampai saat ini, bahwa terima kondisi anda apa adanya, karena beLum tentu orang yang anda jadikan sebagai Cover anda belum tentu lebih baik dibandingkan Pribadi anda sendiri.
Setiap orang memiliki yang namanya "Kekurangan", tapi bukan berarti Kekurangan itu membuat kita nda peDe dengan Kekurangan itu dan seLalu berusaha menyembunyikannya dengan memakai Cover orang lain.

Bersambung...mwka kerja lagi dulu yah..hehe

Selasa, 19 Juni 2012

Sharing the Experience


Kali ini, saya ingin berbagi sedikit pengalaman hidupku dalam menggapai target yang telah ku tetapkan. Hakekat hidup kita adalah hidup untuk berubah (berubah jadi power ranger kaLe yah). Berubah menjadi baik atau berubah menjadi buruk. Kedua pilihan itu uda ada jalannya masing-masing tinggal kita mw pilih yang mana. Begitu pun ketika kita ingin berubah menjadi seseorang yang "sesuatu" (*Sambil niruin gaya Mbak Syahrini).

Namun perubahan itu tak ada yang instan, tapi harus direncanakan sebelumnya. Dan inilah yang saya lakukan untuk mendapatkan sesuatu yang ingin ku dapatkan. 

Waktu masih duduk di kelas 1 SMA (tahu kan kepnjangannya SMA???ayo apa?), saya sudah menuliskan target tempat pelabuhan hatiku sebagai tempat untuk menyandang Status Sarjana (Bahasa kerennya Universitas). Kampus Merah (julukan bagi Universitas Hasanuddin Makassar ) adalah kampus pilihanku yang ku tuliskan dalam buku catatan target impianku.

Singkat cerita (kepanjangan kalau dicerita semua), saya pun Tamat dari SMA tahun 2006. Sempat dari kepala Sekolah menawariku beasiswa untuk lanjut di Kairo Mesir. tapi tawaran itu ku tolak karena tekadku ingin kuliah di Kampus Merah bernama Unhas (bukan unggas..hehehe). Dan akhirnya saya pun diterima di Unhas tahun 2006 setelah bersaing dengan puluhan ribu pesaing dari sekolah-sekolah unggulan di tanah air.

Sama halnya ketika ingin mendapatkan pekerjaan. Saya pun kembali menuliskan target Pekerjaanku pasca dari kampus. Dan Pekerjaan yang ku pilih adalah KP*U. Pilihan ini karena didasari oleh rasa ketertarikan terhdap Tupoksi yang dimiliki instansi tersebut.

Dan lagi-lagi, AlhamduLillah apa yang ku targetkan bisa ku gapai.

Selama apa yang kita targetkan adalah sesuatu yang baek, maka yakinlah bahwa "insya Allah, we find the way".

Moga bermanfaat yach...

Kamis, 04 Agustus 2011

Menjadi Baik, Cobaan Pasti Datang menghadang

Manusia dalam menjalani kehidupannya akan selalu diperhadapkan dengan pilihan-pilihan. istilah "Hidup ini pilihan" memang benar adanya. Begitu pula dengan menjadi orang baik atau jahat, itu semua adalah pilihan hidup. 

Oleh karena itu, kalau pun dalam Hidup ini, ada orang yang paksa untuk memilih (tidak sesuai kehendaknya), maka orang tersebut susah mencapai kebahagiaan. contohnya, ketika seorang perempuan yang dijodohkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya yang dia tidak cintai, maka pernikannya nanti akan mengalami banyak masalah. berbeda critanya, ketika ada perempuan yang dijodohkan namun dia juga tanpa ada paksaan, menerima dan memilihnya secara Ikhlas, maka terkadang terkadang orang akan mendapatkan kebahagiaan.

Hal yang harus dipahami dalam setiap pilihan adalah bahwa setiap pilihan akan diperhadapkan dengan konsekwensi-konsekwensi dari pilihan tersebut. Begitu pula dengan memilih untuk menjadi Orang baik (sesuai Penafsiran Umum), maka dalam perjalanan kehidupannya akan diperhadapkan cobaan-cobaan sebgai konsekwensi dari pilihannya tersebut.

Terkadang orang yang memilih jalan kebaikan, akan diperhadapkan dengan banyaknya cemohan berupa "sok Alim lah","Sok Suci lah", dan Sok-sok lainnya deh. yang jelas, jangan pernah berharap untuk menjalani pilihan kebaikan dengan aman-aman saja tanpa hambatan (kayak jalan tol aja).

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada skenario-skenario yang harus kita lakoni. Beratnya pilihan yang diambil dan belum jelasnya masa depan, kerapkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan dan kebimbangan.

Sebenarnya hal itu semua adalah ciptaan kita sendiri. Karenanya kita kerap berdalih dengan alasan-alasan yang dibuat-buat untuk tak mau melangkah. Tak mau menatap hidup dengan menerima resiko.

Namun berdiam diri atau tak memilih, juga bukan pilihan yang tepat. Karena sejalan dengan waktu, semua akan berubah. Tak mau berubah berakibat mengalami ketragisan yang sama dengan dalih yang kita ciptakan.

Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak.
 

Selasa, 26 Juli 2011

Alangkah Lucunya Negeri Ini

Tahun lalu, Aktor Kawakan Deddy Mizwar telah mensutradarai sebuah film yang Berjudul " Alangkah Lucunya Negeri ini". Film ini mengisahkan Perjuangan Seorang Sarjana Ekonomi dalam mengubah sebuah kebiasaan Mencopet yang telah terpatri dlam diri anak-anak jalanan menjadi Para Panjual Asongan.
Di dalam Film ini, diceritakan bahwa, para anak-anak ini tidak bisa terlepas dari belenggu mencopet dalam kahidupan sehari-harinya. Namun, uang yang mereka dapat dari hasil mencopet tidak bisa bertahan lama dikarenakan tidak adanya menajemen keuangan yang mereka miliki. jadi setiap mereka memilikiuang dari hasil mencopet, uang tersebut langsung habis dibelanjakannya. Singkat cerita, datanglah Pemuda Sarjana Ekonomi dalam kehidupan para pencopet ini kemudian menawarkan Jasanya untuk menginvestasikan uang hasil copetan mereka, supaya suatu saat nanti mereka tak usah mencopet lagi karena ada tabungan dan bisa berusaha dengan cara yang Halal.
setelah perjuangan yang panjang, akhirnya Pemuda tersebut bisa mengubah kebiasaan mencopet (Negatif) menjadi Pedagang Asongan (Positif).
Ketika anak-anak ini mencopet, mereka jarang mendapatkan masalah dengan para aparat negara ini. Akan tetapi ketikan mereka berusaha untuk menjadi orang baik dengan jalan menjadi Pedagang Asongan, mereka ditangkapi satu persatu.
Cerita singkat ini menggambarkan sungguh Ironi Negeri ini. Terkadang kebiasaan-kebiasaan negatif yang sudah jelas-jelas terlihat di depan mata, masih juga tetap dilakukan oleh sebagian besar oleh yang mereka yang menganggap dirinya sebagai Pembesar Negeri ini.
hal-hal yang seperti inilah yang harus banyak diperhatiakan oleh para pemimpin Negeri ini. Jangan kita membenarkan kebiasaan-kebiasaan negatif kita, tapi marilah kita mencoba untuk membiasakan nilai-nilai kebenaran yang ada.
Negeri ini kelihatan semakin Lucu, Tapi Lucu yang mengerikan....